Apa Itu HMPV??

APA ITU HUMAN METAPNEUMOVIRUS (HMPV)?

Human metapneumovirus (HMPV) adalah penyebab umum infeksi saluran pernafasan pada manusia. Pada tahun 2016, HMPV diklasifikasikan semula dari famili Paramyxovirdae ke famili Pneumoviridae. Virus ini terdiri dari kelompok genetik A dan B yang masing-masing dibagi menjadi subkelas yang terdiri dari A1, A2, B1, B2 dengan variabilitas dari tahun ke tahun. HMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda namun kini telah ditemukan di seluruh dunia.

HMPV adalah virus yang menyebabkan penularan penyakit di bagian saluran pernapasan. Penularan virus HMPV biasanya menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, serta demam. Virus HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi  virus HMPV lebih sering terjadi pada bayi, anak di bawah usia 5 tahun, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta orang yang memiliki sistem imun yang lemah.

PATOFISIOLOGI

Metapneumovirus manusia menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan. Masa inkubasi HMPV berkisar antara 3 hingga 5 hari dan bervariasi antar individu. Setelah inokulasi pada mukosa nasofaring, virus dapat dengan cepat menyebar ke saluran pernapasan. HMPV mengandung sekitar delapan gen yang mengkode sembilan protein berbeda yang bertanggung jawab untuk menginfeksi sel inang. Proses inflamasi juga menyebabkan masuknya monosit dan limfosit ke dalam endotel saluran napas. Gabungan respons ini menyebabkan peradangan paru yang menyebabkan manifestasi pernapasan berupa batuk, produksi lendir, demam, dan dispnea.

GEJALA DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI HMPV

  • Orang yang terpapar HMPV biasanya memiliki gejala yang mirip dengan orang yang terkena flu.
  • Gejala umum infeksi saluran pernapasan atas meliputi batuk, pilek, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
  • Gejala infeksi saluran pernapasan bawah antara lain mengi, demam, batuk, sesak napas, hipoksia. Pada anak-anak dapat menyebabkan bronkiolitis, eksaserbasi asma akut, suara serak (croup), dan pneumonia. Hal ini mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit, tergantung pada tingkat keparahan gejalanya.
  • Pada orang dewasa, HMPV dapat menyebabkan pneumonia, eksaserbasi asma akut, dan eksaserbasi akut pada penyakit paru obstruktif kronik.
  • Gejala pada saluran pencernaan seperti diare, mual, dan muntah juga telah diperhatikan. Membran timpani abnormal yang menandakan infeksi atau peradangan telinga bagian tengah (otitis media) akut juga dapat terjadi.
  • Faktor resiko yang dapat membuat gejala-gejala ini bisa sangat parah pada orang dewasa dengan penyakit penyerta, berusia lebih dari 65 tahun, dan pasien dengan sistem imun lemah, termasuk penderita HIV, kanker, terapi imunomodulator, dan penerima transplantasi organ

PENANGANAN DAN PENGOBATAN

Pengobatan utama adalah tindakan suportif.

  1. Pemberian Obat Antipiretik

Pemberian obat antipiretik seperti asetaminofen/paracetamol dan ibuprofen diberikan pada pasien yang mengalami demam.

  1. Hidrasi cairan

Jika pasien tampak dehidrasi dan tidak dapat mentoleransi hidrasi oral, hidrasi cairan intravena diindikasikan.

  1. Pemberian Oksigen

Selain itu, pasien dengan HMPV mungkin memerlukan dukungan oksigen tambahan seperti kanula nasal aliran tinggi atau bahkan ventilasi mekanis pada kasus berat yang menyebabkan gagal napas akut, terutama pada pasien yang memiliki penyakit pernapasan atau jantung yang sudah ada sebelumnya serta mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh. Sebagian besar pasien mengalami pemulihan penuh.

  1. Ditempatkan diruang yang terpisah

setiap pasien dengan HMPV harus ditempatkan pada tindakan pencegahan droplet untuk membatasi dan mencegah penyebaran. Belum ada vaksin untuk HMPV yang tersedia saat ini.

PENCEGAHAN

Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Karena itu, Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Klinik Utama Bumi Medika Ganesa adalah dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

  1. Penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan yang benar baik secara langsung kepada tenaga kesehatan dan pasien maupun secara digital dengan pembuatan video
  2. Menyediakan sarana mencuci tangan dan informasi terkait cuci tangan yang benar
  3. Menyediakan handsanitizer / handrub dilingkungan klinik yang mudah di jangkau baik oleh Pasien maupun Tenaga Kesehatan dan disertai dengan informasi cara penggunaan yang baik dan benar.
  4. Menyediakan alat pelindung diri dasar seperti masker untuk mencegah penyebaran droplet
  5. Melakukan publikasi terkait etika batuk dan pola hidup sehat berupa poster di lingkungan klinik.
  6. Lingkungan Klinik memiliki siklus udara yang baik dan lingkungan yang bersih mencegah terjadinya penularan infeksi.

UPT Layanan Kesehatan ITB juga berusaha memberi kontribusi dalam proses pencegahan dan menjadi fasilitas kesehatan yang baik dan terpercaya untuk civitas ITB maupun masyarakat umum. Kami menyediakan Klinik Pratama ITB untuk layanan dokter umum, dokter gigi umum, layanan KIA dan instalasi farmasi, selain itu terdapat pula Klinik Utama Bumi Medika Ganesa yang menyediakan layanan spesialistik yaitu konsultasi dokter spesialis  (dokter Spesialis Mata, Penyakit Dalam, Jiwa, Gigi Periodonsia) maupun layanan penunjang seperti radiologi, laboratorium dan instalasi farmasi.